Sunday, September 4, 2011

MENGEJAR HARTA KEKAL

Baca Firman Tuhan | Filipi 3 : 7- 9

3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Menjalani kehidupan di dunia ini pikiran manusia akan selalu tertuju kepada apa yang dinamakan kesenangan dunia. Sebab itulah yang dunia tawarkan setiap saat, dan itulah yang bisa kita lihat setiap saat dalam seluruh gerak hidup kita, dimana mata kita terus memandang kepada segala kemewahan dunia yang ada saat ini.

Dengan teknologi yang terus berkembang, membuat segala fasilitas yang ditawarkan oleh dunia untuk kesenangan hidup manusia semakin beragam. Hal ini-pun membuat manusia tidak dapat menghindarinya, karena semuanya itu nyata dipandangan mata manusia setiap hari.

Perbedaan gaya hidup semakin nyata dari hari ke hari, bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun. Dengan kecanggihan teknologi, dan kemajuan yang dicapai dalam perkembangan dunia ini membuat manusia seakan-akan merasa sebuah kenyamanan hidup dan selalu ingin untuk menikmati kenyamanan hidup tersebut.

Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang percaya . . ? Apakah kita juga harus hanyut dalam semua kenikmatan hidup dan segala kemewahan yang dunia tawarkan saat ini lalu menjadi orang yang lupa diri . . ? 

Kebenaran Firman Tuhan ini seharusnya membuat kita tersadar dari pola hidup yang salah yang telah kita jalani selama ini. Sebab di dalam Firman ini, Paulus mengingatkan kita dengan sebuah kebenaran yang luar biasa dalam; Filipi 3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

Sunday, August 28, 2011

AIR HIDUP

Baca Firman Tuhan | Yohanes 7 : 38

Yohanes 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Setiap tanaman yang tidak mendapatkan serapan air dari dalam tanah maka tanaman tersebut akan menjadi layu, kering, dan mati. Demikian juga hidup manusia sangat bergantung pada air, sebab air menjadi kebutuhan manusia yang sangat penting. Tanpa air maka manusia akan sulit untuk bertahan hidup.

Dengan demikian air telah menjadi salah satu sumber kehidupan bagi seluruh mahkluk hidup. Bahkan dapat dikatakan bahwa kehidupan seluruh mahkluk hidup yang ada sangatlah bergantung kepada sumber air. Sayangnya kehidupan seluruh mahkluk hidup yang ada di dunia saat ini, hanya bersifat sementara, artinya ada waktu dimana mahkluk hidup itu pasti akan mati.

Kalau semua yang hidup di dunia ini pasti akan mati, dan dibalik kematian itu tidak ada lagi kehidupan, maka manusia akan hidup dan berusaha bagaimana ia bisa menikmati hidup sekarang saat ia masih bernafas sepuas-puasnya dan sesuka hatinya. Tetapi ternyata dibalik sebuah kematian masih ada kehidupan yang abadi.

Disinilah manusia diperhadapkan kepada dua pilihan, yaitu apakah hanya mau menikmati kehidupan hari ini dengan segala kesenangan dunia, atau menyerahkan hidup ini kepada YESUS KRISTUS TUHAN yang adalah sumber mata air hidup yang sesungguhnya dan hidup di dalam pengaturan-Nya, menuruti kehendak-Nya, supaya dapat memiliki kehidupan kekal setelah kematian.

Bila saat ini kita akhirnya mengerti bahwa kematian bukanlah akhir dari sebuah kehidupan, tetapi dibalik kematian masih ada kehidupan yang sesungguhnya yaitu kehidupan kekal, maka harus diakui untuk masuk dalam sebuah kehidupan kekal kita memerlukan sumber mata air kehidupan yang sesungguhnya. Dan sumber mata air kehidupan yang sesungguhnya adalah: YESUS KRISTUS TUHAN.

Wednesday, August 24, 2011

SIAPAKAH AKU INI ?

Baca Firman Tuhan | 1 Korintus 6 : 19 – 20

Sebagai orang percaya, kita harus menemukan jawaban yang benar untuk menjawab pertanyaan di atas yaitu; “Siapakah aku ini . . ?”. Sebab bila kita tidak mengerti siapakah diri kita yang sesungguhnya, maka hidup yang kita jalani saat ini akan menjadi sia-sia.

Firman Tuhan dalam 1Korintus 6: 19 – 20, memberi jawaban atas pertanyaan ini,yang membuat kita menyadari saat ini bahwa ternyata hidup kita sudah bukan milik kita lagi, tetapi kita adalah milik Kristus Yesus Tuhan sepenuhnya, karena kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. 

Jadi apabila saat ini kalau kita masih merasa memiliki diri kita sendiri, maka kita telah berbuat kesalahan yang fatal, apalagi kalau kita mengaku sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, namun tidak menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Dia yang telah mebeli dan membayar dengan lunas seluruh hidup kita, supaya kita menjadi milik-Nya.

Dengan menyadari siapakah diri kita ini maka;

1.  Hidup yang kita jalani saat ini harus seturut dengan kehendak Tuhan dan tidak lagi hidup dalam keinginan diri sendiri.

2.  Menjaga hidup ini supaya tetap tinggal dalam kesucian dan kekudusan Allah, dan menanggalkan semua hal  yang cemar, yang hanya penuh dengan hawa nafsu dunia, karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus.

3.  Kita harus tunduk sepenuhnya dalam pengaturan Tuhan, sebagai seorang hamba yang taat dan setia.

4. Tidak lagi hidup untuk kepentingan diri sendiri, tetapi hidup untuk kepentingan Kerajaan Tuhan, yaitu menjadi berkat bagi banyak orang.

Sekarang yang menjadi pertanyaan penting yang harus kita sadari adalah; “Apakah untungnya bagi Tuhan sehingga Ia mau membeli dan membayar hidup kita dengan memberikan nyawa-Nya supaya kita bisa menjadi milik-Nya ?”.

Sesungguhnya tidak ada keuntungan sesuatu apapun bagi Tuhan saat Ia mau membeli hidup kita dengan sebuah harga yang sangat mahal, yaitu dengan darah-Nya yang kudus yang tak bercacat dan tak bernoda, bahkan Ia rela memberikan nyawa-Nya, hanya dengan satu tujuan yaitu supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.

Monday, August 22, 2011

REBUTLAH HIDUP KEKAL

Baca Firman Tuhan 1 Timotius 6 : 7 - 12

Kesibukan manusia akhir zaman saat ini hanyalah terfokus kepada kenyamanan hidup setiap hari yaitu bagaimana ia dapat memiliki uang dan harta kekayaan yang bisa dinikmati secara nyata dan memuaskan hasrat hati akan keinginan dunia.

Keadaan ini sesungguhnya telah membuat begitu banyak orang percaya yang tertipu oleh tipu daya dunia yang merupakan rencana iblis untuk menarik lebih banyak orang kedalam kebinasaan. 

Satu hal yang sangat mengerikan bahwa, tipu daya yang dilakukan oleh iblis tidak tampak nyata, sehingga orang yang tidak melekat dengan Tuhan akan sangat sulit untuk membedakan, mana yang menjadi kehendak Tuhan dan mana yang bukan kehendak Tuhan. Pada akhirnya ada banyak orang yang telah tertipu oleh cara iblis yang licik tetapi ia tidak merasa ditipu.

Begitu banyak orang menjadi lupa diri, sehingga yang dikejar saat ini hanyalah kehidupan materi yang dianggapnya membuat ia bisa tinggal dalam kenyamanan hidup. Padahal firman Tuhan dengan jelas telah mengatakan;

1 Timotius 6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.

Ini artinya apabila kita masih mengejar apa yang menjadi kesenangan dunia saat ini, itu sama dengan kita sedang menjaring angin atau mengejar sebuah kesia-siaan hidup. 

Pertanyaannya, lalu untuk apa semua yang kita kejar yaitu; uang, harta, kekayaan, kemewahan, pangkat, kedudukan, kehormatan, dll, yang hanya bersifat sementara tetapi pada akhirnya semuanya itu sia-sia ?.

Sunday, August 21, 2011

HADAPILAH MASALAH DENGAN TANGGUNG JAWAB

Baca Firman Tuhan | Yakobus 1: 2 - 8.

Selama kita masih hidup di dunia ini, persoalan akan tetap ada. Bahkan masalah sepertinya datang silih berganti, yang seringkali membuat kita merasa tidak mampu menghadapi semuanya.

Jadi apabila saat ini kalau kita berpikir bahwa kita bisa menjalani hidup ini tanpa masalah, itu berarti kita sendiri ada di dalam masalah, karena telah memiliki pola pikir yang salah.

Tidak mungkin manusia hidup didunia ini tanpa masalah. Sebab saat manusia pertama kali jatuh kedalam dosa, ini merupakan sumber masalah yang terbawa sampai saat ini. Dengan pemahaman ini kita akan semakin mengerti bahwa setiap masalah yang datang kita harus tetap menghadapinya, dan bukan berusaha lari dari masalah yang kita hadapi.

Masalah yang datang harus kita hadapi dengan penuh tanggung jawab, dan berjuang dalam menghadapinya dengan tekun, karena sesulit apapun masalah yang kita hadapi, didalam Tuhan kita Yesus Kristus, pasti ada jalan keluarnya.

Firman Tuhan mengajarkan kita supaya menganggap sebuah masalah sebagai suatu kebahagiaan.

Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Mungkin kita berkata bagaimana mungkin kita bisa menganggap setiap masalah sebagai suatu kebahagiaan ? Sebenarnya karena selama ini kita telah memiliki pola pikir yang salah, dimana yang kita inginkan hanyalah hidup tanpa masalah.

Saturday, August 20, 2011

KETAATAN ADALAH HARGA MATI


Baca Firman Tuhan | Matius 20 : 20-28.

Satu sifat dasar manusia yang sangat sulit untuk dihilangkan adalah, selalu mementingkan diri sendiri, dan sering kali tidak perduli dengan orang lain yang ada disekitarnya.

Hal ini yang harus kita perkarakan dengan sungguh-sungguh, karena kalau tidak diperkarakan mulai saat ini maka sifat mementingkan diri sendiri ini akan merusak seluruh gerak hidup kita, dimana sebagai orang percaya kita seharusnya memiliki gaya hidup seperti Kristus hidup.

Gaya hidup seperti Kristus hidup adalah, hidup tidak mementingkan diri sendiri tetapi melihat kepentingan orang banyak diatas segalanya. Sehingga yang Yesus lakukan hanyalah menyelesaikan misi yang ditugaskan oleh Bapa-Nya disorga untuk menjadi pendamai antara manusia dengan Allah, supaya oleh pengorbanan-Nya itu kita dapat beroleh keselamatan di dalam Dia.

Dari kebenaran Firman yang kita baca menunjukan kepada kita, sifat manusia yang selalu mementingkan diri sendiri akan muncul apabila dia melihat ada kesempatan atau peluang yang bisa dipergunakan supaya keadaan hidupnya aman, bagaimanapun caranya yang harus ditempuh akan dipergunakan, walaupun mungkin itu sebuah cara yang licik. Dan hal ini tergambar jelas dalam: Matius 20: 20-21.

Matius 20:20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.

Disini kita melihat orang tua ikut mengambil peran untuk menjadi penghubung dengan cara menyampaikan keinginan mereka kepada Yesus. Dan hal ini dilakukan supaya keinginan hati mereka demi kepentingan diri mereka kelak dalam Kerajaan Sorga, yaitu bisa ikut menjadi orang yang terpandang dan berkuasa. Kenapa terpandang dan berkuasa . . ? karena apabila yesus mengabulkan permintaan mereka maka dikemudian hari, mereka bisa duduk sisebelah kanan dan kiri dari orang yang berkuasa yaitu “ YESUS KRISTUS”.

Saat datang kepada Yesus memang mereka menunjukan sikap yang benar, dimana mereka sujud dihadapan-Nya. Tetapi sesungguhnya mereka sujud saat itu, karena mereka memiliki keinginan supaya keinginan mereka bisa dikabulkan oleh Yesus.

Matius 20:21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."

Thursday, August 18, 2011

PELITA HIDUP

Firman Tuhan | Mazmur 119 : 105 FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Pelita hidup orang percaya saat ini seperti sedang tertiup oleh angin, yang dapat memadamkan pelita itu. Kalau pelita yang menjadi terang bagi jalan kita padam, maka jalan itu akan menjadi gelap. Kalau jalan itu menjadi gelap maka kita akan menjadi seperti orang buta yang tidak dapat melihat apa-apa.

Hari-hari terakhir sekarang ini adalah hari-hari yang jahat, dimana-mana terdengar begitu banyak keluhan; “sekarang sulit sekali cari uang . . . !”, lalu apabila kita melihat berita dimana-mana, kejahatan semakin menjadi-jadi. Ini menjadi sebuah bukti bahwa dunia ini tidak akan pernah menjadi lebih baik.

Kenyataan seperti ini harusnya membuka mata hati setiap orang percaya, untuk tetap besandar kepada Tuhan dan tidak pernah terguncang imannya. Keadaan memang terasa sulit, tetapi segala sesuatu yang terjadi saat ini sesungguhnya tidak terlepas dari kontrol Allah.

Dan orang yang terus berpegang pada janji Firman Tuhan dan mau berkata “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”, ia tidak akan pernah ditinggalkan Tuhan.